Terindikasi Menyakit ASF,  Bangkai Babi di Buang Ke Saluran Parit


Loading...

ROHIL, MEDIALOKAL.CO -- Penemuan bangkai hewan ternak Babi yang diduga sengaja dibuang di parit atau sungai kecil, Tepatnya di saluran Parit Simpang Riset Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, beberapa hari lalu ternyata terindikasi mengidap penyakit African Swine Fever (ASF).

Hal itu terungkap atas beredarnya surat laporan tentang penyakit hewan ternak Babi dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Bagan Sinembah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Rokan Hilir yang ditujukan kepada Camat Bagan Sinembah.

Dalam surat himbauan yang ditujukan kepada Camat Bagan Sinembah tertanggal 29 Desember 2022 ditandangani Plh Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Drh Zulinarti itu menerangkan bahwa penyakit babi dengan virus ASF itu sedang mewabah di wilayah Kecamatan Bagan Sinembah.

"Berdasarkan keluhan warga tentang adanya bangkai ternak babi yang dibuang sembarangan berikut ini disampaikan tentang kasus kejadian penyakit pada babi yang sedang mewabah di Kecamatan Bagan Sinembah," tulis surat himbauan tersebut.

Loading...

Dalam surat itu, ASF adalah penyakit yang menyerang ternak Babi yang disebabkan oleh virus. Penyakit itu menimbulkan mortalitas atau tingkat kematian yang tinggi.

"Akhir akhir ini, penyakit ASF sedang mewabah di Kecamatan Bagan Sinembah. Menurut info dari petugas kesehatan hewan (Medik Veteriner atau Dokter Hewan) kejadian penyakit ini sedang marak," sebut surat tersebut.

Pelayanan kesehatan hewan sudah melakukan sosialisasi dan pengobatan sejak satu bulan terakhir ini. Sehingga kejadian pembuangan bangkai ternak tersebut secara sembarangan bisa berkaitan dengan kejadian penyakit ini. 

Dalam surat himbauan itu juga menyebutkan bahwa mengingat populasi ternak babi di Kecamatan Bagan Sinembah diperkirakan sekitar 500 ekor sehingga dilakukan imbauan untuk segera mengisolasi ternak yang sakit, tidak memasukkan ternak baru dari wilayah yang terjangkit wabah, serta menguburkan limbah potong dan bangkai ternak yang mati untuk menghindari penularan dan pencemaran lingkungan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Dedi Rustiadi kepada awak media, membenarkan surat himbauan kepada peternak Babi tersebut.

"Iyo, Plh Puskewan kami secara resmi melaporkan tentang ini," kata Dedi melalui pesan WhatsApp, Kamis (29/12/2022) malam.

Dia menyebutkan bahwa sumber dari bangkai Babi tersebut bukanlah berasal dari wilayah Kelurahan Bahtera Makmur Kota, akan tetapi dari wilayah Kepenghuluan Bagan Batu.

"Kita juga sudah koordinasi dengan Lurah Bahtera Makmur Kota, bangkai Babi tersebut berasal dari Kepenghuluan Bagan Batu dan terbawa oleh aliran sampai ke wilayah Bahtera Makmur Kota," terang Dedi kembali.

Oleh karenanya, dia berharap masyarakat peternak Babi agar menerapkan himbauan seperti tersebut di atas, salah satunya hewan ternak yang mati dikubur guna menghindari penularan dan pencemaran lingkungan.(*)

Laporan : Riski






Loading...

[Ikuti Medialokal.co Melalui Sosial Media]